.:':. Apatheia blog .:':.

Manusia menjadi berbahagia kalau ia bertindak sesuai dengan akal budinya. Kebahagiaan itu sama dengan keutamaan. Kalau manusia bertindak secara rasional, kalau ia tidak dikuasai lagi oleh perasaan-perasaannya, maka ia bebas berkat ketenangan batin yang disebut "apatheia"
it is a concept, or mental exercise of letting go of your problems, at least the ones you have no control over, and letting God deal with them.
celoteh Apatheia | OpenYourMind | Apatheia story | Catatan | Style

Celoteh Apatheia: February 2010

Thursday, February 25, 2010

Happy Birthday

Ingin kuberikan kado yang terbungkus rapi dan bersampul biru, lalu kusenandungkan lagu selamat ulang tahun di dini hari lalu beribu-ribu doa akan kulantunkan untukmu lantas kita rayakan hari ini dengan sebuah makan malam romantis seperti maumu dan diakhiri dengan nonton film seperti mauku. Dan aku tahu kamu akan bilang kamu bukan lagi berondong karena umur kita sama sekarang. Dan tak mau lagi aku panggil "Adek".
Aku sudah merencanakan semuanya dengan matang, bahkan sejak setahun kemarin.
Tapi kenyataannya, jangankan merayakan itu, sekedar pesan singkat pun tak lagi mampu kukirim. Meski berjuta -juta rangkaian kata itu telah tersimpan rapi dikepala... Namun benteng ini menahanku, ketakutan itu menyergap segala anganku....
Waktu, jangan biarkan hari ini berakhir terlalu cepat........ tunggu aku mengumpulkan keberanian untuk sekedar mengucapkan itu, untuk sekedar dia tahu aku masih mengingat hari ini. Tunggu aku... Aku hanya ingin bilang
" Selamat Ulang Tahun.. "

Monday, February 08, 2010

Setahun

Seharusnya waktu bukan ukuran untuk menakar dalamnya hati. Aku tahu. Tapi tahukah kamu setahun ini terasa begitu lama menyiksaku.

Tepat setahun yang lalu, aku mulai kehilangan arti kebahagiaan itu, meski sejuta kebahagiaan lain menghampiri tapi aku tahu bukan itu yang aku cari. Mereka bilang aku kurang bersyukur, mungkin iya. Tapi aku tidak pernah mampu mengingkari nurani.
Tepat setahun yang lalu, aku salah menilai diriku Aku pikir aku mampu tanpa kamu.
Tepat setahun yang lalu, aku terakhir melihat matamu yang berkaca-kaca sekaligus penuh amarah. Mata yang tidak pernah menetap seperti gas helium. Mata yang tak pernah mampu kuselami.

Mereka bilang.........
Seharusnya setahun waktu yang cukup untukku berpaling dan melangkah, karena setahun itu juga membuktikan ketidakmengertianku akan jalan pikiranmu. Berbedanya pilihan hidup yang kita ambil. Tapi hatiku masih enggan beranjak dari situ, bersembunyi diantara debu-debu kenangan itu.

Aku letih, letih sekaliiiii..............

P.S : Tuhan, Ijinkan aku sekali saja bertemu dengannya hanya untuk biarkan dia dan kenangannya berlalu...

Labels: ,